Semangat Belajar Anak Bangsa


Belajar. Mungkin itu kata yang kerap kali kita dengar di kehidupan kita, terlebih untuk para remaja. Belajar dalam KBBI diartikan sebagai berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu. Mungkin bagi sebagian besar orang dan mindset manusia sekarang ini, belajar merupakan hal yang penting bagi seluruh manusia, yang dilakukan dari kecil hingga tua. Sejak kita kecil, kita sudah diajarkan berbagai macam hal oleh orangtua kita, sampai tua pun, masih banyak hal yang harus di pelajari.

Mari kita lihat dari sudut pandang para pelajar di daerah perkotaan. Sadar atau tidak, semakin hari lambat laun semangat belajar para pelajar sekarang sangatlah turun, terlebih di kota-kota besar. Maraknya penjualbelian kunci jawaban UN, malas-malasan, bolos semaunya, dan menyontek yang sudah menjadi gaya hidup remaja pun sudah tersebar luas di kalangan pelajar sekarang ini. Saya pun sebagai pelajar SMA memang merasakannya.

Mungkin saat kita masih kecil, semangat belajar kita masih besar, masih penasaran dengan hal-hal baru. Tapi, saat mulai beranjak dewasa, terlebih saat menuju SMA, para pelajar pun mulai jenuh dengan segala pelajaran yang diberikan oleh sekolah. Para pelajar mulai bosan untuk belajar terus menerus tanpa ada kejelasan untuk apa semua pelajaran itu, apakah semuanya akan terpakai saat kita dewasa nanti? Kalau tidak, untuk apa kita mempelajari semuanya? Saya pun sempat berpikir demikian di masa SMA saya, saya hanya ingin cepat-cepat lulus SMA dan bebas dari segala macam pelajaran sehingga tidak perlu berhadapan lagi dengan segala ulangan. Apalagi dengan sistem sekolah yang sangat menomorsatukan nilai, para pelajar tidak jarang sangat tertekan karena harus mencapai nilai-nilai yang ditargetkan. Sekolah sekarang ini hanya seperti formalitas, hanya karena semua orang sekolah dan yang lain hanya ikut-ikutan, belum ada kesadaran apa gunanya belajar sebenarnya. Padahal, seluruh fasilitas sudah tersedia, seluruh akses nformasi terbuka lebar, dari buku-buku hingga alat-alat canggih seperti laptop yang memudahkan kita mendapatkan informasi pelajaran yang dibutuhkan.

Sekarang, mari kita lihat dari sudut para pelajar di perdesaan, yang mungkin jauh berbeda dengan hal yang saya paparkan diatas. Sekitar 2 minggu kemarin, saya mendapatkan pelajaran yang sangat berharga untuk hidup saya.

Kegiatan PPM (Pengabdian Pada Masarakat) yang diselenggarakan oleh sekolah saya membuat saya mengerti seberapa besar semangat belajar anak-anak di desa saya. Desa yang saya tempati bisa dibilang cukup terbelakang dari segi fasilitas dan akademis, tepatnya di Kp. Pasir Ceuri di Desa Kadubeureum, Serang. Awalnya, saya berpikir akan mendapat kesulitan untuk PPM dan membuat kegiatan belajar di desa tersebut, karena seperti yang saya alami, semangat belajar saya sendiri pun tidak tinggi.
Di hari pertama saya mengajar, saya baru tahu bahwa ada kegiatan MBB (Mari Belajar Bersama) yang dilaksanakan setiap malam sehabis isya, dan kami memutuskan untuk ikut turut mengajar di kegiatan ini. Di hari pertama, saya dan teman-teman berencana untuk mengisi kegiatan awal dengan bermain games untuk perkenalan awal. Di akhir permainan, saya bertanya pada anak-anak kampung tersebut untuk kegiatan MBB di malam selanjutnya, apakah mereka ingin belajar atau main seperti malam itu lagi, dan yang membuat kami tercengang, mereka dengan kompak menjawab “BELAJAAAAAR”. Dari saat itu saya tahu bahwa semangat belajar mereka sangat tinggi. Disaat kami yang mudah mendapatkan informasi pelajaran tetapi semangat belajar kami yang rendah, tapi di desa ini, walaupun serba kekurangan, mereka mempunyai semangat belajar yang tinggi.

Hari selanjutnya, kami mulai merancang apa-apa saja yang akan kami ajari kepada anak-anak kampung pasir ceuri. Tak disangka, saat malam tiba, antusiasme mereka untuk belajar tambahan sangatlah tinggi. Mereka sudah berkumpul tepat sehabis solat isya, berkumpul sebelum kami datang ke tempat dimana MBB akan dilakukan.  Kebetulan, saya mendapat tugas untuk mengajari pelajaran bahasa inggris SMP kelas 7 dan 8. Dan disana saya pun baru menyadari bahwa pengetahuan mereka tentang bahasa inggris pun sangat rendah. Tapi yang sekali lagi membuat saya tersentuh, keinginan mereka untuk belajar bahasa inggris sangatlah besar, seluruh kosakata yang saya ajarkan mereka tulis untuk dihafalkan kembali. Akhirnya, di akhir pertemuan pelajaran bahasa inggris, saya memberikan kamus untuk setiap anak dengan harapan mereka bisa belajar dari hal yang saya berikan. Dan walaupun kami sudah kembali pulang ke asrama kami, mereka sering datang ke asrama kami yang jaraknya cukup jauh dari kampung mereka, dan yang mereka katakan adalah mereka ingin belajar didampingi oleh kami, bukan hal yang lain.

Disini saya tahu kalau ternyata mereka bukan anak yang kurang pintar dikarenakan malas, tetapi itu dikarenakan kurangnya sumber informasi pembelajaran yang mereka dapat. Mereka kekurangan guru, kekurangan orang yang bisa mereka jadikan sumber belajar, kekurangan buku-buku, dan kurangnya koneksi mereka ke dunia luar.

Setelah PPM ini berakhir, saya bisa tahu apa kelemahan di negeri ini yang mungkin tidak disadari banyak orang. Di saat mereka serba berlebih dan mudah mendapatkan info, semangat belajar mereka yang terlalu rendah. Sedangkan bagi mereka pelajar kampung yang banyak kekurangan, semangat belajar mereka yang tinggi, yang haus akan ilmu. Apakah para pelajar belum sadar pentingnya belajar? Bagaimana meningkatkan semangat belajar para pelajar?

Menurut saya, solusinya memang dari dalam diri masing-masing yaitu kesadaran para pelajar itu sendiri. Yang bisa kita bantu untuk meningkatkannya hanya memberi tahu dan menyadarkan bahwa belajar itu sangat penting untuk masa depan. Masih banyak pelajar yang bingung untuk apa mereka belajar, toh kalau mereka punya uang, mereka tidak perlu bekerja di masa depan. "Pendidikan adalah senjata paling mematikan, karena dengan itu Anda dapat mengubah dunia" - Nelson Mandela. Kita harus menyadarkan para pelajar yang masih rendah semangat belajarnya, beritahu bahwa belajar memang hak dan kewajiban seluruh manusia. "Menuntut ilmu adalah kewajiban bagi setiap muslim (baik pria maupun wanita)" - Nabi Muhammad SAW. Semakin banyak kita belajar, semakin banyak hal yang bisa ketahui dan kita pahaami, lalu bisa kita ajarkan kepada banyak orang. "When you know better, you do better." - Maya Angelou. Bantulah negara ini untuk melahirkan orang-orang cerdas yang dapat memajukan negara ini. Jika mereka sadar akan pentingnya belajar, lambat laun tingkat semangat belajar para remaja di Indonesia pun akan bertambah.

Kesimpulannya, tingkatkan semangat belajar bagi seluruh pelajar dengan segala kemudahan akses informasi yang ada. Ingat bahwa belajar memang dibutuhkan untuk masa depan kita. Banyak yang ingin pintar, tapi tidak banyak yang mau belajar. Belajar butuh proses, segalanya butuh proses. Dan ingat, tujuan sekolah bukan hanya sekadar mendapatkan ijazah. Ilmu yang terpenting yang harus didapat. Percuma dapat ijazah tapi sedikit ilmu yang didapat dari sekolah. Malas belajar hanya akan membuat suatu pelajaran semakin sulit dipelajari. Ingat pula bahwa belajar adalah investasi berharga untuk masa depan dan tidak akan seperti harta yang suatu saat bisa habis. Seperti kata pepatah, "Hiduplah seakan engkau akan mati besok. Belajarlah seakan engkau akan hidup selamanya" - Mahatma Gandhi. Tuntutlah ilmu setinggi mungkin, sadar bahwa banyak yang serba kekurangan dari kita tapi semangat belajar mereka jauh lebih tinggi dari kita. "Jika seseorang bepergian dengan tujuan mencari ilmu, maka Allah akan menjadikan perjalanannya seperti perjalanan menuju surga" - Nabi Muhammad SAW.

(tugas essay bahasa Indonesia)
#TumbenGaNgawur #LagiBener #LagiSadar

Komentar

Anonim mengatakan…
Keren banget kak, makasih bikin termotivasi buat semangat belajar
Zahrah Citra Hafizha mengatakan…
wkwk terharu :' makasih non....